Rabu, 11 Juli 2012
DISAAT DAKU TUA …
Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu.
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.
Disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku, Disaat dalu tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu,
Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu, Membimbingmu untuk melakukannya.
Disaat daku dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankan mu,
Besabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku. Dimasa kecilmu. Daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali, Hingga dirimu terbuai dalam mimpi.
Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku,
Janganlah menyalahkanku. Ingatkah disama kecilmu,
Bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?
Disaat daku kebingumgan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern, janganlah menertawaiku.
Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap “mengapa” yang engkau ajukan disaat itu.
Disaat kedua kakiku terlalu lelah untuk berjalan,
Ukurkablah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku. Bagaimana dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk bekajar berjalan.
Disaat daku melupakan topic pembicaraan kita,
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya. Sebenarnya, topic pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia.
Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih.
Maklumilah diriku, dukunglah daku, Bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.
Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku. Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu, Daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur. Di dalam senyum ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.
Walaupun seseorang telah melalukan beribu-ribu kebajikan, tetapi tidak melakukan bhakti kepada Ibu dan Ayah, kebajikannya hanyalah sia-sia belaka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar